Berikut ini contoh kode program VHDL dari alat BCD to 7 Segment Decoder yang dapat meng-input bilangan BCD (Binary Coded Decimal) 4-bit dan menampilkan output berupa angka di dalam Seven Segment Display atau di dalam LED output yang ada di FPGA.
LIBRARY IEEE;
USE IEEE.STD_LOGIC_1164.ALL;
ENTITY BCD2LED IS
PORT (D:IN STD_LOGIC_VECTOR(3 DOWNTO 0);
O:OUT STD_LOGIC_VECTOR(6 DOWNTO 0));
END BCD2LED;
ARCHITECTURE RTL OF BCD2LED IS
BEGIN
PROCESS (D)
BEGIN
CASE D IS
WHEN "0000"=>O<="1111110";
WHEN "0001"=>O<="0110000";
WHEN "0010"=>O<="1101101";
WHEN "0011"=>O<="1111001";
WHEN "0100"=>O<="0110011";
WHEN "0101"=>O<="1011011";
WHEN "0110"=>O<="X011111";
WHEN "0111"=>O<="1110000";
WHEN "1000"=>O<="1111111";
WHEN "1001"=>O<="111X011";
WHEN OTHERS=>O<="XXXXXXX";
END CASE;
END PROCESS;
END RTL;
Paramore adalah sebuah Band yang beraliran Emo-Pop Punk-Rock asal negeri Paman Sam, yang beranggotakan Hayley Williams di Vocal, Josh Farro di Guitar, Jeremy Davis di Bass, Zac Farro di Drum, dan Taylor York di Guitar. Band ini didirikan oleh Hayley Williams (vokal) ketika dia masih berumur 14 tahun. Waw, Amazing!!!(aku aja belum pandai main gitar waktu umur segitu. hahaaaa). Album pertama mereka keluar setahun setelah itu, 2005 yang berjudul “All we know is Falling” diantara lagu-lagunya adalah All we know, Emergency, Pressure, My heart, Here we go again, Let This Go, Conspiracy, Whoa, Oh Star dan lain-lain. Dari album pertama inilah Paramore mendapatkan gelar “Best New Band”.
Paramore mengeluarkan album keduanya yang berjudul “RIOT” pada tahun 2007 yang berisikan lagu-lagu terbaik mereka seperti : Misery Business, Crush crush crush, Let the Flames Begin, That’s What You Get, For A Pessimist I’m Pretty Optimistic, Born For This, We are broken, Fences, Miracle, When it Rains. Ini adalah lagu-lagu andalan mereka yang sering mereka bawakan ketika konser sampai saat ini, dan ini juga merupakan album favoritku diantara album-album paramore yang lain. Diakhir tahun 2008 mereka menyempurnakan album RIOT dengan “THE FINAL RIOT” yang berisikan lagu di album RIOT dan dari album sebelumnya.
Terakhir band yang memilliki slogan ‘we are paramore’ ini mengeluarkan album pada tahun 2009 “Brand new eyes” yang berisikan lagu-lagu seperti : careful, ignorance, playing god, turn if off, the only exception, feeling sorry, looking up, where the line overlap, misguided ghosts, all I wanted dengan Hit mereka brick by boring brick. Lagu Ignorance merupakan single mereka sebelum mengeluarkan album ini.
Sebelumnya Paramore mengeluarkan single yang menjadi soundtrack film Twilight yakni Decode, saat inilah band ini mulai melejit ke pasar-pasar music di Asia. Dari sini juga banyak orang yang kenal dengan Paramore termasuk aku. Hahaha !!!
Sebelumnya Paramore mengeluarkan single yang menjadi soundtrack film Twilight yakni Decode, saat inilah band ini mulai melejit ke pasar-pasar music di Asia. Dari sini juga banyak orang yang kenal dengan Paramore termasuk aku. Hahaha !!!
Paramore sangat identik dengan Hayley Williams, bukan hanya karena dia cantik namun Hayley merupakan nyawa dari group band ini, selain dia yang mendirikan band ini dia juga merupakan pencipta hampir semua lagu paramore, hal ini terlihat pada album terakhir mereka, Brand New Eyes. Disamping itu Hayley Williams merupakan sosok yang enerjik di atas panggung dan ramah kepada fans, selalu menampilkan hal yang baru pada setiap album baru paramore dan tentu saja suara merdu yang khas dari Hayley. Hal ini yang memperjelas paramore sangat bergantung kepada Hayley. Namun hal ini juga menimbulkan dampak negative buat band yang beranggotakan 5 personil ini. Banyak yang beranggapan bahwa paramore itu adalah Hayley Williams, bahkan ada sebuah majalah di Inggris pada Sampul majalah mereka hanya memasang foto hayley seorang. Setelah kejadian itu, para personel Paramore memakai baju bertuliskan “Paramore is a Band!”.
berikut adalah profil dari personil paramore :
berikut adalah profil dari personil paramore :
Cewek berambut merah ini bernama lengkap Hayley Nichole Williams. Lahir tepat satu hari sebelum aku dilahirkan, yakni tanggal 27 Desember 1988 di Meridian, Mississippi, itu mungkin aku merasa agak cocok dengannya. Hahaaa, selera music maksudnya. Sekarang dia tinggal di Franklin Tennessee. Memiliki nama panggilan Hbomb, Hayleyball, Hayles.
Nama lengkapnya adalah Joshua Neil Farro.his nickname isJosh, lahir pada tanggal 29 September 1987 dan tinggal di Franklin, USA. Brand New Eyes Album baru paramore diluncurkan pada tanggal 29 September 2009.Bertepatan dengan ulang tahun si The Big Farro, julukan bagi si Josh.
Memiliki nama lengkap Jeremy Clayton Davis, lahir pada tanggal 8 februari 1985 di amerika, merupakan bassist dari band paramore dan juga merupakan personil paling tua diantara yang lainnya.
Memiliki nama lengkap Taylor Benjamin York . lahir pada tanggal 17 Desember 1989 di Amerika. Dia adalah gitaris yang kadang juga bermain di keyboard merupakan adik dari Justin York, personil cecil Andora. York bermain dengan Paramore di sebuah tur selama 2 tahun (2007-2009) tetapi belum menjadi anggota tetap, sampai di umumkan tanggal 15 Juni 2009.
Siapa yang mau bila setiap malam diganggu oleh bayangan. Apalagi bayangan itu muncul di rumah sendiri, berkelebat dengan cepat dari dapur ke kamar tengah, tempat dimana setiap malam aku gunakan untuk menulis naskah. Sungguh aku tak percaya, di rumah yang berdiri di kampung yang besar dan sangat ramai, dari depan dan belakang, dari samping kiri dan kanan diapit oleh rumah-rumah tetangga, masih muncul bayangan seperti itu.
Bayangan itu pertama kali muncul beberapa minggu setelah aku pindah ke rumah itu. Namun aku mengira itu hanya bayangan lampu mobil atau motor yang kebetulan lewat depan rumah. Semakin lama, bayangan itu sering muncul. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali setiap malam. Dari situlah, aku anggap bahwa itu bukan bayangan sembarangan. Dalam hati aku bertanya, bayangan apa sebenarnya, selama hidup baru kali ini aku melihatnya..
Mulanya aku takut sekali. Setiap bayangan itu muncul, tanpa pikir lagi aku matikan komputer, langsung tidur di kamar depan, dengan pintu tertutup. Namun semakin lama menjadi terbiasa, hingga aku mulai tidak takut lagi. Apalagi saat itu, aku dikejar-kejar target, dalam beberapa hari naskah itu harus diserahkan ke penerbit. Biarlah, dia dengan kehidupannya dan aku dengan kehidupanku. Asal tidak mengganggu anak dan istriku.
Rupanya harapan itu kandas. Suatu malam, setelah lebih dari setahun, aku ke kamar mandi. Dari kamar depan ke kamar mandi harus melewati kamar tengah dan dapur. Saat aku kembali, istriku nanya, ayah yang barusan masuk ke kamar tengah. Wah, mahluk itu sudah mulai ganggu istriku, pikirku. Ini gawat. Betul, aku jawab. Maksudku agar istriku tidak mengetahuinya. Rasa takutku mulai muncul lagi. Aku tak meneruskan pekerjaanku, langsung tidur.
Rasa takutku kini semakin bertambah, jangan-jangan mahluk itu nantinya akan mengganggu anak-anakku. Selain gawat tapi juga bahaya. Karena itu aku harus mencari jalan. Akhirnya aku kembali mendatangi pemimpin pesantren yang dulu pernah mengobati anakku. Setelah aku ceritakan, dia mengambil air minum yang aku bawa, dan masuk ke dalam rumah. Tak lama, dia sudah menyerahkan botol itu. Insyaallah mahluk itu, katanya.
Tiba di rumah, kebetulan istriku tidak ada, sedang ke rumah adiknya. Sesuai saran pemimpin pesantren, air itu aku ciprat-cipratkan ke beberapa bagian dalam rumahku, terutama kamar tengah dan dapur. Istriku bertanya, kenapa di rumah becek. Agar rumah ini bisa dimiliki, jawabku. Soalnya waktu itu masih berstatus gadai, kini sudah resmi milikku dan bersertifikat. Aku lega, bayangan itu hilang. Pernah sekali muncul lagi, tapi setelah meminta air dari pesantren itu, bayangan itu lenyap, hingga sekarang.
Sahabat, anda pasti pernah mendengar tentang orang-orang yang sukses. Tapi tahukah anda bagaimana mereka bisa sukses. Tentu saja tidak gampang. Karena kesuksesan bukan datang dari langit, lalu jatuh ke dalam pangkuan. Itu terlalu mudah. Bila memang itu terjadi, mungkin orang sukses di negeri ini sulit dihitung, mungkin anda sendiri termasuk orang sukses. Dan anda tidak susah-susah lagi mencari jalan untuk menuju ke sana.
Jelas memang kesuksesan itu tidak mudah. Tetapi harus melalui perjuangan yang sangat berat, dengan mengorbankan segalanya, pikiran, tenaga, waktu dan tentu saja termasuk harta. Bisa jadi juga nyawa menjadi taruhannya. Terlebih lagi di jaman sekarang, dimana persaingan sangat ketat. Dalam semua sisi kehidupan sudak bercokol orang-orang yang sedang menuju ke sana. Mereka akan terus berusaha menyisihkan pesaing-pesaing lainnya.
Saat menysihkan, mereka akan melahirkan jurus-jurus mautnya agar bisa tampil paling depan. Imajinasi, keberanian, prinsip, motivasi, kegigihan, keuletanya dan kecintaannya pada pekerjaannya. Wiliam J. Bond berkata bahwa orang-orang sukses adalah orang-orang yang terus mencoba, meski telah banyak mengalami kegagalan. Mereka selalu memandang bahwa kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesn.
Lalu apa saja yang dilakukan mereka hingga menjadi orang sukses. Anda pun harus mencontoh dan belajar pada mereka. Rupanya ada tujuh jurus ampuh dari mereka :
- Orang sukses berani mengambil risiko.
- Orang sukses sangat percaya diri
- Orang sukses menikmati pekerjaannya
- Orang sukses belajar seumur hidupnya
- Orang sukses berpandangan posistif
- Orang sukses selalu memotivasi dirinya
- Orang sukses menyelesaikan tugasnya tidak setengah-setengah.
Kang Atang memang suami yang bertanggung jawab, termasuk dalam mencari napkah. Berangkat subuh pulang malam bukan masalah baginya. Semua itu dilakukannya karena tempat kerjanya di Jakarta, sedangkan dia tinggal di Bogor. Masuk kantor pukul delapan pagi, keluar pukul lima sore. Karena kerja kerasnya, maka keadaan ekonominya boleh dibilang cukup. Cukup untuk biaya hidup sehari, cukup untuk membiayai sekolah anaknya. Bahkan lebih.
Pada suatu malam, dia tiba pulang terlambat, pukul sebelas malam baru tiba di rumah. Jalanan macet, katanya. Ada demontrasi mahasiswa di Jakarta, yang menentang kenaikan harga BBM. Meski terlambat, Teh Hindun, istrinya tetap menyambut dengan baik, dengan menyediakan air hangat untuk mandi, makan malam dan segelas air kopi panas. Sambil merokok dia ngobrol ruang tengah. Sebuah khabar diterima bahwa Haji Usin meninggal dunia, tadi sore.
Khabar itu sangat mengagetkannya. Pasalnya, kakek tua yang tinggal di kampung sebelah dan memiliki tanah cukup luas itu, termasuk di samping rumahnya itu pernah bertengkar dengannya, gara-gara batas tanah yang berubah. Keduanya sama-sama tak mau mengalah dan kukuh pada pendirian masing-masing. Hingga saat itu, urusannya masih belum tuntas. Bahakn beberapa waktu lalu hampir ditamparnya.
Selain urusan tanah yang belum tuntas, dia juga terkejut karena harus berangkat kerja sebelum subuh, ada pekerjaan yang harus dibereskan sebelum pukul delapan. Padahal orang yang sudah menikah dua kali ini paling takut dengan orang baru meninggal. Hampir semalaman tidak bisa tidur, memikirkan hal itu. Minta diantar tak tahu harus kesiapa. Orang-orang sudah tidur. Lagipula alangkah malunya bila didengar orang lain. Orang setua dirinya masih taku dengan hantu.
Dengan sangat terpaksa, Kang Atang harus melakukan aktifitas rutinnya, berangkat dari rumah sebelum subuh. Sejak keluar rumah, perasaannya tidak enak, takut hantu Haji Usin. Ketakutan itu betul-betul terjadi. Di balik pohon duku yang besar, sesosok tubuh berdiri dengan pakaian serba putih. Dia sangat terkejut. Pasalnya sesosok tubuh itu memang Haji Usin. Lebih terkejut lagi saat Haji Usin memanggil-manggil namanya. Hantu, pikirnya.
Tanpa pikir lagi, Kang Atang mempercepat langkahnya, bahkan boleh dibilang setelah berlari. Untungnya masih ingat dengah arah langkahnya. Sambil sekali-kali melirik ke belakang, dia tetap dengan langkahnya. Sebuah batu menghalanginya, membuat kakinya tersandung dan jatuh tertelungkup. Karena hantu itu nampak mengikutinya, diapun langsung bangun lagi dan melanjutkan langkahnya menjauhi hantu hingga tak nampak lagi.
Kini Kang Atang tenang. Hantu itu sudah hilang, bahkan tidak mengikutinya. Dia berseder pada dinding sebuah warung, menunggu mobil angkutan lewat. Namun kembali dia terkejut, karena tiba-tiba saja hantu itu sudah berdiri di hadapannya. Seluruh tubuhnya gemetaran. Dengan histeris, dia menjerit, lalu berteriak, hantu. Saking takutnya, dia tidak bisa melangkah, kaki seperti tertanjap ke bumi.
Saat kakinya tak bisa melangkah, kembali Kang Atang berteriak, hantu !!! Tapi anehnya, hantu itu malah juga berteriak, seperti meniru teriakannya, hantu !!! Bahkan kini hantu mendekatinya sambil tangannya mengulur hampir menyentuh tubuhnya. Kembali Kang Atang berteriak, hantu !!! Tapi anehnya pula, malah hantu itu mengikuti teriakannya, hantu !!! Mungkin hantu itu mengira memang ada hatu beneran di belakannya.
Untung saja tak lama kemudian kakinya bisa melangkah. Tanpa pikir lagi dia lari terbirit-birit dan dalam waktu yang bersamaan mobil angkutan berhenti. Langsung pula, dia naik mobil. Dalam mobil, pandangan masih tertuju ke arah hantu. Saat itu pula sesosok tubuh lain yang juga serba putih muncul dari mulut gang. Tubuh serba putih itu menghampiri hantu tadi. Untung-ungtung aku sudah naik mobil, kalau tidak mungkin aku sudah mati berdiri.
Kang Atang pulang lebih cepat. Dia sangat senang. Karena selain disambut Teh Hindun juga Enjat, lelaki seumurnya. Nanti kalau berangkat kerja akan meminta untuk mengantarku, begitu bisik hatinya. Biarlah malu juga, toh dia itu teman dekatku. Sepertinya bisikan itu disambut dengan baik. Buktinya Enjat senyum-senyum sendiri sambil menatapnya. Selain Enjat, ternyata Teh Hindun juga turut tersenyum, seolah mengejeknya.
Karena penasaran, Kang Atang bertanya kepada Enjat, kenapa dari tadi kamu senyum-senyum. Aku teringat peristiwa tadi subuh, waktu ente berangkat kerja, jawab Enjat. Kang Atang langsung teringat dengan peristiwa itu. Jika ingat, badanya terasa gemetar. Kang Atang tersenyum malu dan bertanya lagi, emang ente tahu. Tahu, jawab Enjat. Waktu mau shalat subuh, saya melihat Haji Usin. Karena kasihan sama dia, aku mengikuti langkahnya hingga mulut gang.
Baru saja tiba di mulut gang, aku mendengar teriakan, hantu !! Waktu saya lihat, ternyata ente. Karena lucu, maka saya bersembungi di balik tembok. Lucunya lagi, Haji Usin juga berteriak hantu. Siapa yang enggak takut sama hantu, kata Kang Atang. Ya, hantu yang ingin nanya jalan ke rumahnya, kata Enjat. Emangnya Haji Usin masih hidup, tanya Kang Atang. Masih, jawab Enjat. Nyawanya masih betah, tapi dia tetap pikun. Kang Atang tersenum mali, namun Enjat dan Teh Hindun tertawa terbahak-bahak. Akhirnya Kang Atang juga turut tertawa.
Pola Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yakni: 1. Kemampuan memerinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas kedalam gagasan-gagasan penjelas.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas kedalam gagasan-gagasan penjelas.
Gagasan utama paragraf akan menjadi jelas apabila dilakukan perincian yang cermat. Perincian-perincian itu dapat dilakukan dengan bermacam pola pengembangan. Pola pengembangan yang dipakai, antara lain ditentukan oleh gagasan atau masalah yang hendak dikemukakan. Misalnya, apabila gagasan yang hendak disampaikan itu berupa urutan peristiwa, maka pola pengembangan yang sebaiknya dipilih adalah pola kronologis (naratif) atau proses (eksposisi). Lain lagi apabila masalahnya itu mengenai sebab-akibat suatu kejadian, maka pola yang dipilih adalah pola kausalitas (eksposisi, Argumentasi). Pilihan pola pengembangan ditentukan pula oleh pandangan penulis itu sendiri terhadap masalah yang hendak disampaikannya.
1.Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf narasi terdapat tiga unsur utama yaitu tokoh-tokoh, kejadian, dan latar ruang atau waktu.
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf narasi terdapat tiga unsur utama yaitu tokoh-tokoh, kejadian, dan latar ruang atau waktu.
Berdasarkan materi pengembangannya, paragraf narasi terbagi ke dalam dua jenis, yakni narasi fiksi dan narasi nonfiksi.
Narasi fiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa imajinatif.Narasi fiksi disebut juga narasi sugestif.Contohnya: novel dan cerpen.
Narasi fiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa imajinatif.Narasi fiksi disebut juga narasi sugestif.Contohnya: novel dan cerpen.
Narasi nonfiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa faktual, suatu yang ada dan benar-benar terjadi.
Narasi ini disebut juga narasi ekspositori.
Contohnya biografi dan laporan perjalanan.
Narasi ini disebut juga narasi ekspositori.
Contohnya biografi dan laporan perjalanan.
Perbedaan yang lebih jelas antara narasi fiktif dan nonfiktif adalah sebagai berikut:
Narasi Fiksi
1.Menyampaikan makna atau amanat secara tersirat sebagai sarana rekreasi rohaniah.
2.Menggugah majinasi.
3.Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna, kalau perlu dapat diabaikan.
4.Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi.
Narasi Fiksi
1.Menyampaikan makna atau amanat secara tersirat sebagai sarana rekreasi rohaniah.
2.Menggugah majinasi.
3.Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna, kalau perlu dapat diabaikan.
4.Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi.
Narasi Nonfiksi
1.menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan.
2.memperluas pengetahuan atau wawasan.
3.Penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan rasional.
4.Bahasanya cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan makna denotasi.
1.menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan.
2.memperluas pengetahuan atau wawasan.
3.Penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan rasional.
4.Bahasanya cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan makna denotasi.
2.Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola pengembangan paragraf deskripsi, antara lain, meliputi pola pengembangan spasial dan pola sudut pandang.
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Pola pengembangan paragraf deskripsi, antara lain, meliputi pola pengembangan spasial dan pola sudut pandang.
a. Pola Spansial
Pola spansial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Pola ini menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya. Uraian tentang kepadatan penduduk suatu daerah dapat dikemukakan dengan landasan urutan geografi (misalnya: dari barat ke timur atau dari utara ke selatan). Deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan dari tingkat pertama berturut-turut hingga tingkat terakhir, penggambaran terhadap suasana suatu lingkungan dapat dilakukan mulai dari siang, sore, hingga malam hari.
Pola spansial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Pola ini menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya. Uraian tentang kepadatan penduduk suatu daerah dapat dikemukakan dengan landasan urutan geografi (misalnya: dari barat ke timur atau dari utara ke selatan). Deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan dari tingkat pertama berturut-turut hingga tingkat terakhir, penggambaran terhadap suasana suatu lingkungan dapat dilakukan mulai dari siang, sore, hingga malam hari.
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.
b. Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spansial. Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan sesuatu tempat atau keadaan, pertama-tama penulis mengambil sebuah posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, ia menggambarkan benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat kepada yang terjauh.
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spansial. Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan sesuatu tempat atau keadaan, pertama-tama penulis mengambil sebuah posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, ia menggambarkan benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat kepada yang terjauh.
Contoh:
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan. Medasing menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.
Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan. Medasing menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.
Di antara daun kayu tapak kepada mereka tebing tu turun ke bawah; dikakinya tegak pondok, sunyi-mati, tak sedikit jua pun kentara, bahwa dia melindungi manusia yang hidup, pandai bergerak dan bersuara. Di bawahnya kedengaran sebentar-bentar sepi mendengaus dan bintang-bintang itupun kelihatan kekabur-kaburan dalam sinar bara yang kusam. Dari celah-celah dinding pondok keluaran cahaya yang kuning merah, tetapi tiada berupa jauh sinar yang halus itu lenyap dibalut oleh kelam yang maha kuasa. Dikelilingi pondok itu tertegak pedati, ketiganya sunyi dan sepi pula.
3.Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari paragraf Jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau objek itu dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakan, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya. Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf eksposisi, yakni dengan cara proses, sebab dan akibat, serta ilustrasi.
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari paragraf Jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau objek itu dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakan, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya. Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf eksposisi, yakni dengan cara proses, sebab dan akibat, serta ilustrasi.
a. Pola Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2) penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3) penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose dengan jelas.
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2) penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3) penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose dengan jelas.
Contoh :
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-seri.
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-seri.
b. Pola Sebab Akibat
Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dngan menggunakan sebab-akibat. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya, akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, maka proses itu dapat disebut proses kausal.
Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dngan menggunakan sebab-akibat. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya, akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, maka proses itu dapat disebut proses kausal.
Contoh :
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
c. Pola Ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrsi konkrit. Dalam karangan eksposisi, ilustrasi-ilustrsi tersebut tidak berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Ilustrasi-ilustrsi tersebut dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini pengamatan-pengamatan pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum tersebut.
Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrsi konkrit. Dalam karangan eksposisi, ilustrasi-ilustrsi tersebut tidak berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Ilustrasi-ilustrsi tersebut dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini pengamatan-pengamatan pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum tersebut.
Contoh :
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak memahami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik broto (PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sector pertanian merosot dari tahun ke tahun.
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak memahami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestik broto (PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sector pertanian merosot dari tahun ke tahun.
4.Paragraf Argumentasi
Argumentasi bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan. Dengan demikian, paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, dan sejenisnya, digunakan penulis untuk mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap atau keyakinan.
Argumentasi bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan. Dengan demikian, paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, dan sejenisnya, digunakan penulis untuk mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap atau keyakinan.
Dalam beberapa hal memang terdapat beberapa persamaan antara paragraf-paragraf eksposisi, yang telah kita pelajari terdahulu, dengan paragraf argumentasi. Persamaan tersebut, antara lain bahwa kedua jenis paragraf tersebut sama-sama memerlukan data dan fakta yang meyakinkan. Namun demikian, terdapat pula perbedaan yang mencolok antara keduanya.
Untuk lebih jelasnya persamaan dan perbedaan antara paragraph eksposisi dan argumentasi adalah sebagai berikut.
a. persamaan
1) Argumentasi dan eksposisi sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan dan keyakinan kita.
2) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau dipenjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar, dan lain-lainnya.
3) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan analisis dan sintesis dalam pembahasannya.
4) Argumentasi dan eksposisis sama-sama menggali idenya dari:
a) pengalaman,
b) pengamatan dan penelitian,
c) sikap dan keyakinan.
1) Argumentasi dan eksposisi sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan dan keyakinan kita.
2) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau dipenjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar, dan lain-lainnya.
3) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan analisis dan sintesis dalam pembahasannya.
4) Argumentasi dan eksposisis sama-sama menggali idenya dari:
a) pengalaman,
b) pengamatan dan penelitian,
c) sikap dan keyakinan.
b. Perbedaan
1) Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat, sikap dan keyakinan kita benar.
2) Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk menjelaskan sesuatu yang kita kemukakan. Argumentasi memberi contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk membuktikan bahwa sesuatu yang kita kemukakan itu benar.
3) Penutup pada akhir eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.
4) Penutup pada akhir argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.
1) Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat, sikap dan keyakinan kita benar.
2) Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk menjelaskan sesuatu yang kita kemukakan. Argumentasi memberi contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk membuktikan bahwa sesuatu yang kita kemukakan itu benar.
3) Penutup pada akhir eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.
4) Penutup pada akhir argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.
Contoh:
Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain sebenarnya bertujuan pada satu hal: anda harus menjadi seorang pengamat manusia. Bila anda benar-benar mampuy mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan, harapan, dan impian mereka, maka akan memiliki kemampuan mengembangkan hubungan tersebut. Berbicaralah dengan orang-orang. Dengarkanlah keinginan hati mereka. Amatilah mereka dan pelajarilah cara mereka berpikir. Tentu saja anda harus membaca buku dan mendengarkan pkaset raihlah apa yang anda peroleh dari kebijakan orang lain, namun jangan abaikan bergaul dengan orang lain dan pelajarilah tabiat mereka. Ini adalah sau gaya hidup yang harus dikembangkan, bukan satu studi ilmiah.
Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain sebenarnya bertujuan pada satu hal: anda harus menjadi seorang pengamat manusia. Bila anda benar-benar mampuy mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan, harapan, dan impian mereka, maka akan memiliki kemampuan mengembangkan hubungan tersebut. Berbicaralah dengan orang-orang. Dengarkanlah keinginan hati mereka. Amatilah mereka dan pelajarilah cara mereka berpikir. Tentu saja anda harus membaca buku dan mendengarkan pkaset raihlah apa yang anda peroleh dari kebijakan orang lain, namun jangan abaikan bergaul dengan orang lain dan pelajarilah tabiat mereka. Ini adalah sau gaya hidup yang harus dikembangkan, bukan satu studi ilmiah.
Dalam paragraf tersebut penulis mengemukakan sejumlah pendapat, antara lain bahwa kita (pembaca) harus menjadi seorang pengamat manusia. Untuk meyakinkan pembaca atas argumentasinya itu, penulis mengemukakan sejumlah alasan, bahwa dengan menjadi seorang pengamat manusia, kita akan memiliki kemampuan dalam mengembangkan hubungan positif dengan orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)