I made this widget at MyFlashFetish.com.

Aksi The S.I.G.I.T. Kuras Emosi Penonton



web
BANDUNG, TRIBUN - Aksi panggung The S.I.G.I.T. (Super Insurgent Group of Intemperance Talent) pada konser LA Light bertajuk The Dyslexia Concert, di The Venue Eldorado, Jalan Setiabudi, Sabtu (20/6) malam, benar-benar menguras energi sekitar 3.000-an penonton.
Di hadapan penonton, Rektivianto Yoewono alias Rekti (vokal), Adit Bagja (bass), Farri (gitar), dan Donar Armando Ekana alias Acil (drum), menggebrak lewat tembang pertama Black Amplifier. Performa Rekti dkk tetap maksimal ketika membawakan lebih dari 20 lagu rock n'roll racikan mereka.
Musik The S.I.G.I.T. yang terdengar garang, dinamis, sekaligus penuh distorsi begitu cepat memacu andrenalin penonton. Arena konser yang dilengkapi pendingin ruangan terasa panas. Beberapa penonton yang berada 2-3 meter dari panggung terlihat menanggalkan baju. Di beberapa titik tampak penonton melakukan gerakan moshing dan saling dorong.

The S.I.G.I.T. tidak cuma menampilkan lagu-lagu di album pertama mereka Visible Idea Of Perfection yang begitu kental dengan warna hard rock, seperti Save Me, Verge of Puberty, No Hook, Provocateur, Clove Doper, Nowhere End, Horse, New Generation, Soul Sister, dan Let It Go.

Para Insurgent Army (sebutan bagi para fans The S.I.G.I.T.) dari seputaran Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang pun diajak mengapresiasi lagu-lagu dari album anyar The S.I.G.I.T. Hertz Dyslexia dan Midnight Mosque Song menjadi lagu-lagu baru pilihan yang dimainkan.

Konser The Dyslexia sekaligus menjadi ajang launching album baru The S.I.G.I.T. berjudul EP. Dyslexia (disleksia) adalah sebutan bagi orang yang tak punya kemampuan belajar karena sulit membaca dan menulis. Disleksia bisa disebabkan juga oleh gangguan indra pendengaran.

"Lewat konser ini kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada penonton menilai lagu-lagu The S.I.G.I.T. Saya dan teman-teman memang nggak mau ikut selera pasar. Jauh lebih baik bikin pasar sendiri," jelas Rekti di Sekretariat FFWD Records, beberapa jam sebelum naik pentas.

The S.I.G.I.T., yang dibentuk tahun 2002, merintis karier bermusik melalui jalur independen. Dalam perjalanannya The S.I.G.I.T. sudah bermain di lebih 200 panggung. Termasuk rangkaian tur di Australia di tahun 2007, konser di Singapura, dan Malaysia.



Band asal Bandung yang masuk nominasi AMI Awards ini pun baru saja menggebrak panggung SXSW Music Conference & Festival 2009. Ajang tahunan ini merupakan festival musik terbesar dan paling berpengaruh di Amerika Serikat. The S.I.G.I.T. mengantongi pula penghargaan dari majalah Rolling Stone, Hai, Juice, dan Grey.
The S.I.G.I.T. menutup konser The Dyslexia sekitar pukul 23.00 lewat lagu Money Making. 

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
top